Kampanye penggalangan dana pembelian bangunan bakal masjid Indonesia di Belgia.

Bagikan:  

Prof Quraish Shihab Ajak WNI di Belgia Gunakan Masjid untuk Ibadah dan Kenalkan Budaya Indonesia

By Kendi Setiawan

25/09/2021

350 kali dilihat

Jakarta, NU Care

Selain menggunakan masjid sebagai tempat ibadah, Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Belgia juga dapat menggunakan masjid sebagai wahana pengenalan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof HM Quraish Shihab saat acara Dari Kita untuk Belgia, pada Ahad (19/09/2021) malam.

Menurut Prof Quraish, masjid dapat digunakan sebagai gambaran yang utuh menyangkut bangsa Indonesia.  Gambaran nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.

"(Masjid) memberi gambaran sempurna menyangkut aneka kegiatan positif yang kita miliki," tuturnya.

Prof Quraish menambahkan, hal itu dapat membuktikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkebudayaan dan menggarisbawahi perlunya kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Bangsa kita mengedepankan persatuan, bukan hanya kepada sesama muslim tetapi seluruh bangsa dan persatuan kemanusiaan," ungkap Quraish Shihab. 

Prof Quraish juga menjelaskan, masjid hendaknya tidak hanya tertuju pada kemanfaatannya untuk umat Islam semata. Namun, juga tertuju kepada umat manusia secara keseluruhan.

"Masjid tidak hanya dibangun sebagai tempat ibadah ritual dan tempat bersujud, tapi masjid adalah tempat kepatuhan kepada Allah. Patuh dalam rician tuntunannya. Baik yang bersifat ibadah ritual maupun non ritual," lanjutnya.

Prof Quraish menuturkan, bumi dan persada bumi adalah masjid. "Persada bumi ini kalau kita melakukan berbagai kegiatan maka hendaknya melakukan aneka kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk kemanusiaan, bangsa dan negara," tegasnya.

Membangun masjid
Dalam kesempatan tersebut, Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) ini juga menerangkan keutamaan orang membangun masjid. "Siapa saja yang membangun masjid walaupun sebesar sarang burung, maka Allah Ta’ala akan membangun untuknya rumah di surga," terangnya.

Ia menegaskan, persoalannya bukan pada banyaknya nominal yang disumbangkan, juga bukan persoalan materi yang disumbangkan, akan tetapi ide-ide yang diberikan juga termasuk ikut andil dalam pembangunan masjid.

Prof Quraish mengungkapkan, manusia dituntut untuk memperhatikan kemanusiaan, karena hal itu merupakan keesaan Tuhan. 

"Ada kesatuan-kesatuan yang beredar pada keesaan Tuhan. Kesatuan pertama yakni kesatuan kemanusiaan. Siapa pun yang Anda temui maka ia adalah saudara seagama atau sekemanusiaan," tuturnya.

Di bawah itu, lanjut Prof Quraish, ada lagi kesatuan yaitu bangsa-bangsa. Kemudian ada kesatuan suku-suku dan di bawahnya ada kesatuan kepribadian seorang muslim menyatu dalam diri, rohani, dan jasmani.

Seperti diketahui, WNI dan umat Islam Indonesia di Belgia tengah menyiapkan pembangunan masjid di Belgia. Masjid tersebut dibangun dengan memanfaatkan sebuah gedung yang lebih dulu harus dibeli dari pemilik sebelumnya. Untuk pembelian gedung bakal masjid ini dilakukan penggalangan melalui halaman galang dana nucare.id/program/masjidbelgia

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj, M.A juga mengimbau kepada warga NU di seluruh dunia untuk bersama bangkitkan Islam Aswaja di Eropa melalui Program Wakaf untuk Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Belgia yang digagas oleh Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Belgia bersama PP (Pengurus Pusat) NU Care-LAZISNU.

Editor: Kendi Setiawan

Masjid
Pembangunan
Belgia
Masjid
Pembangunan
Belgia

Berita Lainnya