Acara Peresmian Asrama Mahasiswa Institut PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an) Jakarta, di Aula Hj Zaleha Sutowo, pada Selasa (26/10/2021). (Foto: NU Care/Idris Daulat)

Bagikan:  

Program Kemaslahatan BPKH dan NU Care Bantu Pembangunan Asrama Mahasiswa baru PTIQ Jakarta

By Noerhadi

27/10/2021

439 kali dilihat

Jakarta, NU Care

Institut PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an) Jakarta menggelar acara Peresmian Asrama Mahasiswa Baru di Aula Hj Zaleha Sutowo, pada Selasa (26/10/2021). Asrama baru tersebut merupakan bagian dari bantuan Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI dan Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor PTIQ Jakarta, KH Nasaruddin Umar dan Wakil Rektor II PTIQ Jakarta, Syamsul Bahri Tanrere. Adapun pihak BPKH RI yang hadir pada kesempatan itu, Rahmat Hidayat selaku anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH RI. Sementara dari PP NU Care-LAZISNU, hadir Abdur Rouf selaku sekretaris.

Rahmat Hidayat dari pihak BPKH menjelaskan, terkait sumber dana yang digunakan untuk Program Kemaslahatan, tidak berasal dari uang setoran haji, melainkan berasal nilai manfaat pengelolaan investasi Dana Abadi Umat (DAU).

“Sumber dana yang digunakan untuk Program Kemaslahatan BPKH, dalam hal ini untuk pembangunan asrama mahasiswa baru PTIQ, tidak berasal dari uang setoran haji, tapi dari nilai manfaat pengelolaan investasi Dana Abadi Umat (DAU). Dana tersebut disalurkan secara langsung maupun melalui mitra-mitra kerja sama, salah satunya adalah NU Care-LAZISNU,” jelas Rahmat dalam sambutannya.

Sementara itu, Abdur Rouf mengatakan bahwa kemitraan NU Care-LAZISNU dengan PTIQ harus berlanjut, tidak hanya yang terkait infrastruktur melainkan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Bahwa Institut PTIQ Jakarta merupakan lembaga yang paling tepat, karena terbukti para alumnusnya mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal pengabdian dan pelayanan keumatan,” ujar Rouf.

KH Nasaruddin Umar selaku Rektor, membenarkan hal yang disampaikan oleh Rouf, bahwa untuk menemukan alumni Institut PTIQ Jakarta tidaklah sulit.

“Misalnya jika ada masjid besar, dapat dipastikan imamnya adalah alumni PTIQ. Artinya, dana yang dikeluarkan oleh BPKH melalui LAZISNU, akan sangat bermanfaat dalam proses mengkader ulama yang kehadirannya sangat dirasakan oleh umat,” ungkap Kiai Nasaruddin Umar.

Pewarta: Idris Daulat
Penyunting: Wahyu Noerhadi

Sinergi
Mahasiswa
Pembangunan
BPKH
PTIQ Jakarta
Sinergi
Mahasiswa
Pembangunan
BPKH
PTIQ Jakarta

Berita Lainnya