Ramadhan Bangkit bersama Petani dan Nelayan

Category Ramadhan
KOTA JAKARTA PUSAT
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

3.128.442

Dana Dibutuhkan

100.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Pandemi Covid-19 masih belum mereda. Para petani dan nelayan yang terdampak perekonomiannya, pun harus menanggung kerugian akibat adanya bencana alam seperti banjir dan berbagai bencana lainnya, yang menyebabkan sawah dan tambaknya gagal panen.

Seperti kita tahu bahwa berbagai bencana alam telah melanda Indonesia dari akhir tahun 2020 hingga saat ini. Data dari BNPB menyebutkan bahwa total bencana sepanjang tahun 2021 ini telah mencapai 763 kejadian dengan banjir sebanyak 337 kejadian dan tanah longsor sebanyak 144 kejadian.

Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) saja ditaksir merugikan petani dan nelayan lebih dari Rp216 miliar. Perhitungan ini tidak hanya mencankup gagalnya panen akibat lahan sawah yang tergenang, tetapi juga hanyutnya ikan-ikan yang sedang dibudidaya di tambak, kolam, atau empang.

Selain Kalsel, di Tulungagung sebanyak 880 hektar sawah tergenang banjir. Dilansir dari Tribun News, total 281 hektar sawah rusak dan 140 hektar tanaman padi mengalami gagal panen. Dan kerugian mencapai 600 juta lebih.

Salah satu petani yang terdampak banjir Kalsel, Masdari (60 th) menyatakan bahwa untuk sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, dirinya sangat memerlukan uluran bantuan.

“Banjir paling dalam itu se-dada orang dewasa, dan kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tanaman semuanya musnah, ikan-ikan kami juga pada hanyut. Kami di sini rata-rata kerjanya cuma sebagai pencari ikan dan bertani. Sejauh ini belum bisa berbuat banyak, kami bertahan pun karena adanya bantuan,” jelas Pak Masdari kepada Tim NU Peduli Banjir Kalsel.

Sementara itu Sudiono, Kepala Dusun Proko, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, menuturkan bahwa lahan seluas 50 hektar dengan tanaman padi usia 1 bulan terpaksa gagal panen sehingga mengalami kerugian.

“Hampir tiap tahun Jombang banjir, tetapi tahun ini yang terparah karena ada wilayah yang terendam lebih dari 2 meter. Kami yang pekerjaannya mayoritas petani tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada penghasilan karena padi membusuk, dan kalau ditotal kerugiannya bisa mencapai 22,75 miliar.” ujar Pak Sudiono menjelaskan.

Mewakili warga dusunnya, Pak Sudiono mengaku harus optimis untuk menanam lagi.

“Saya sangat berharap agar banjir cepat surut. Terenyuh rasanya, melihat sawah terendam, padi membusuk, dan saluran air juga banyak yang roboh. Nanti, segera setelah air surut kami akan menyemai bibit padi untuk persiapan tanam lagi,” pungkasnya.

Melihat kondisi tersebut, NU Care-LAZISNU berinisiasi mengajak para donatur dalam Program “Ramadhan Bangkit bersama Petani dan Nelayan”, dengan turut memberikan bantuan berupa:

  • THR
  • Paket Bingkisan Ramadhan
  • Bantuan Modal dan Alat Usaha

Mari bersama kita bantu para petani dan nelayan kecil untuk mengembalikan semangat mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Caranya:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi
Penggalangan dana dimulai 9 April 2021 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
94 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Ramadhan Bangkit bersama Petani dan Nelayan

Ramadhan Bangkit bersama Petani dan Nelayan

Kebutuhan Dana 100.000.000

Dana Terkumpul 3.128.442

Donatur

0 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Pandemi Covid-19 masih belum mereda. Para petani dan nelayan yang terdampak perekonomiannya, pun harus menanggung kerugian akibat adanya bencana alam seperti banjir dan berbagai bencana lainnya, yang menyebabkan sawah dan tambaknya gagal panen.

Seperti kita tahu bahwa berbagai bencana alam telah melanda Indonesia dari akhir tahun 2020 hingga saat ini. Data dari BNPB menyebutkan bahwa total bencana sepanjang tahun 2021 ini telah mencapai 763 kejadian dengan banjir sebanyak 337 kejadian dan tanah longsor sebanyak 144 kejadian.

Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) saja ditaksir merugikan petani dan nelayan lebih dari Rp216 miliar. Perhitungan ini tidak hanya mencankup gagalnya panen akibat lahan sawah yang tergenang, tetapi juga hanyutnya ikan-ikan yang sedang dibudidaya di tambak, kolam, atau empang.

Selain Kalsel, di Tulungagung sebanyak 880 hektar sawah tergenang banjir. Dilansir dari Tribun News, total 281 hektar sawah rusak dan 140 hektar tanaman padi mengalami gagal panen. Dan kerugian mencapai 600 juta lebih.

Salah satu petani yang terdampak banjir Kalsel, Masdari (60 th) menyatakan bahwa untuk sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, dirinya sangat memerlukan uluran bantuan.

“Banjir paling dalam itu se-dada orang dewasa, dan kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tanaman semuanya musnah, ikan-ikan kami juga pada hanyut. Kami di sini rata-rata kerjanya cuma sebagai pencari ikan dan bertani. Sejauh ini belum bisa berbuat banyak, kami bertahan pun karena adanya bantuan,” jelas Pak Masdari kepada Tim NU Peduli Banjir Kalsel.

Sementara itu Sudiono, Kepala Dusun Proko, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, menuturkan bahwa lahan seluas 50 hektar dengan tanaman padi usia 1 bulan terpaksa gagal panen sehingga mengalami kerugian.

“Hampir tiap tahun Jombang banjir, tetapi tahun ini yang terparah karena ada wilayah yang terendam lebih dari 2 meter. Kami yang pekerjaannya mayoritas petani tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada penghasilan karena padi membusuk, dan kalau ditotal kerugiannya bisa mencapai 22,75 miliar.” ujar Pak Sudiono menjelaskan.

Mewakili warga dusunnya, Pak Sudiono mengaku harus optimis untuk menanam lagi.

“Saya sangat berharap agar banjir cepat surut. Terenyuh rasanya, melihat sawah terendam, padi membusuk, dan saluran air juga banyak yang roboh. Nanti, segera setelah air surut kami akan menyemai bibit padi untuk persiapan tanam lagi,” pungkasnya.

Melihat kondisi tersebut, NU Care-LAZISNU berinisiasi mengajak para donatur dalam Program “Ramadhan Bangkit bersama Petani dan Nelayan”, dengan turut memberikan bantuan berupa:

  • THR
  • Paket Bingkisan Ramadhan
  • Bantuan Modal dan Alat Usaha

Mari bersama kita bantu para petani dan nelayan kecil untuk mengembalikan semangat mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Caranya:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

Belum ada kabar terbaru

Donatur